Showing posts with label Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Indonesia. Show all posts
Wednesday, October 26, 2016
Beli Oleh-oleh khas Lombok di Sasaku
Saya masih ingat, ketika honeymoon di Senggigi, Lombok pada awal Maret 2013, saya dan suami harus menumpang taksi menuju toko oleh-oleh di pusat kota selama 1,5 jam.
Wednesday, June 8, 2016
#IndonesiaSSP Crowd Favorite
Pict source here |
Kami berpikir "beli dulu saja tiketnya daripada kehabisan seperti tahun lalu," dan berharap setidaknya ada satu wakil Indonesia yang bertanding di laga final pada Minggu, 5 Juni lalu.
Ini adalah kali pertama saya menyaksikan langsung final Indonesia Super Series Premier di Istora Senayan. Saya dan suami selalu menonton siaran rangkaian turnamen Badminton World Federation series ini melalui siaran televisi.
Hingga Sabtu (4/6) hanya tersisa Ihsan Maulana Mustofa dari tunggal putra Indonesia. Ihsan yang belum masuk 10 besar peringkat dunia harus bertempur mengamankan satu spot final. Pesimistis, Ihsan berjumpa dengan peringkat dua dunia, yakni Dato' Lee Chong Wei.
Sudah diduga Ihsan kalah melawan LCW. Dato' Wei melenggang ke final berjumpa dengan Jan O Jorgensen, tunggal putra asal Denmark dan peringkat lima dunia. Semoga masih ingat, Jorgensen adalah salah satu kontributor poin yang membuat Denmark memupuskan harapan Indonesia memboyong Thomas Cup 2016.
Menurut suami, venue tidak terisi penuh. Masih terlihat jelas ada spot kosong bahkan EO masih menjual tiket on the spot. Bisa saja hal ini terjadi karena tidak adanya perwakilan Indonesia melaju ke final.
Lantas siapa yang didukung para penonton yang mayoritas orang kita? Ya para atlet asing yang bertanding itu. Tetapi, tentu saja ada atlet yang menjadi crowd favorite.
Pada laga women's doubles, penonton lebih menyuarakan dukungan kepada pasangan China Tang Yuanting dan Yu Yang ketimbang pasangan Misaki Matsutomo dan Ayaka Takahashi. Apa daya, Misaki & Ayaka yang memang peringkat satu dunia, yang menjadi juara.
Yang paling menarik dan tentunya paling heboh adalah laga men's singles LCW dan Jorgensen. LCW menjadi crowd favorite dibandingkan dengan Jorgensen. Padalah LCW mengalahkan pemain Indonesia pada semifinal, kemudian asalnya dari Malaysia, yang hubungan diplomatiknya on-off dengan Indonesia.
Jorgensen yang baru saja berjasa membawa Denmark menang Thomas Cup untuk pertama kali, sering dicemooh penonton. Cibiran dan seruan "huuuuu" menggema setiap Jorgensen melakukan smash. Pendukung Jorgensen juga ketiban sial. Sekumpulan mbak-mbak atau dedek-dedek yang setia menggaungkan namanya juga disoraki. Ciyan bener, hehehe.
Crowd berseru "Eaa" ketika LCW melakukan smash dan langsung berubah "Huuuuu" ketika giliran Jorgensen yang smash.
Suami saya menimpali "Masih kesel gara-gara Denmark, Indonesia kalah di Thomas Cup". Crowd seakan tidak rela melihat Jorgensen menang di ajang ini. Bak luka yang menganga, belum sembuh pula, akan semakin perih ditaburi garam #apasih.
Publik bersorak-sorai ketika LCW yang menang. The mission's accomplished! Tetapi, saya menjadi respect dengan Jorgensen. Meskipun kecewa karena kalah, dia dengan rendah hati menghampiri LCW untuk mengucapkan selamat dan minta bertukar jersey. Wow, histeris dong pas liat langsung tubuh Jorgensen yang sixpack dan tatoan.
Sebelumnya, Jorgensen juga kalah di negara LCW pada Malaysia Open 2016. Mungkin ini ibarat pertandingan perpisahan karena LCW kabarnya akan "gantung raket" setelah Olimpiade mendatang.
Giliran men's doubles, giliran cewek-cewek yang kecentilan karena ada mas-mas bermata sipit dan berotot siap memanjakan mata. Bisa ditebak, pasangan asal Korea Selatan, Lee Yong-dae dan Yoo Yeong-seong yang dielu-elukan karena wajah menawan mereka.
Crowd pun berseru "Dae han mingguk" untuk Lee & Yoo. Berkat dukungan fans lokal, Lee & Yoo berhasil menang untuk pertama kali sepanjang tahun ini.
Kami pun mengagendakan event ini menjadi agenda wajib tahunan ke depannya. Saya selalu ingin berjumpa para atlet tangguh mancanegara ini. Saya suka mencermati permainan bulu tangkis tunggal putri dari Thailand, Ratchanok Intanon dan Nozomi Okuhara dari Jepang. Sayang, tidak berjumpa mereka di final.
Friday, October 9, 2015
Jelajah Bintaro
Weekend lalu saya dan suami niat mau staycation ke Bintaro. Kenapa Bintaro? Karena bebas macet dibandingkan dengan menuju pusat Jakarta. Mupeng sih pengen nginep di Artotel Thamrin tetapi akhirnya memutuskan menginap di Hotel Santika Premiere Bintaro.
Perjalanan ke Bintaro melalui jalan kampung sekitar 30 menit saja, naik motor ya makanya bisa menembus jalan kampung yang sempit dan berlubang. Nggak harus menghabiskan waktu bermacet ria di Jalan Raya Ciledug atau Joglo.
Sabtu siang, kami ingin makan di sekitar Bintaro. Setelah browsing dan menemukan rekomendasi Qraved, kami pergi ke IND.USTRIE, katanya sih salah satu resto hits di Bintaro. Lokasinya di kompleks pertokoan Jalan Kebayoran Arcade dan letaknnya di sisi paling depan dan paling pojok kanan, dari arah pintu masuk.
Siang itu sepi, kami berdua tamu mereka. Tidak lama datang bapak-bapak yang memilih duduk di area outdoor/ smoking area. Saya pesan menu katsudon beef, french fries, dan iced strawberry tea sedangkan suami pesan katsudon chicken dan iced cappuccino.
Rasanya tentu enak dong dengan porsi yang mengenyangkan. Apalagi saya pesan katsudon dengan nasi yang memenuhi mangkuk. Kenyang sekali! Cuma saya kurang sreg dengan sambal cabe yang homemade, mending dicocol saus sambal botolan. Well, masalah selera sih ya.
Selesai makan siang, saya langsung menuju hotel meskipun belum pukul 2 siang. Kan rata-rata hotel check in pukul 14.00. Saya tiba pukul 13.30 dan ada dua jalur antrian di depan resepsionis. Sekitar 10 menit, tiba giliran saya. Saya cukup bilang booking hotel via Traveloka dan menunjukkan KTP asli.
Resepsionis minta deposit Rp200 ribu dan saya kaget dong, kenapa tidak diinformasikan sebelumnya. Dia menawarkan, apa akan closed? Saya nggak ngerti maksudnya gimana, yang jelas saya batal ngasih deposit dan jika ada tagihan apapun akan langsung dibayarkan.
Hmm.. tamu yang mengantri sebelum saya dikasih welcome drink sedangkan saya engga. Nggak tau sih alasannya apa. Kemudian, request saya tidak terpenuhi semuanya. Saya request queen sized bed, no smoking room, dan pool view. Nggak dapat kamar yang pool view, hiks.
Dengan biaya sekitar Rp600 ribuan melalui Traveloka, saya puas dengan service yang diberikan Santika Bintaro. Kamarnya nyaman, pilihan menu saat breakfast sangat variatif. Nggak semua hotel menyajikan menu chawan mushi dan broccoli au gratin sebagai pilihan sarapan.
Sore hari, iseng pengen ngemil. Jadilah saya dan suami menuju Pasar Modern Bintaro yang menawarkan puluhan tenda kaki lima. Saya melipir ke tenda roti bakar. Saya pesan roti bakar nutella sedangkan suami order pisang bakar coklat. Harganya juga sangat terjangkau, tidak sampai Rp20 ribu per makanan.
Malamnya, saya dan suami dinner di Talaga Sampireun, yang tidak jauh dari hotel. Siangnya sudah reservasi supaya dapat seat dengan view kece. Dapatlah saya posisi di area deck, dikelilingi kolam buatan dan tepat di depan stage home band.
Restoran ini cocok buat makan bareng keluarga karena suasananya mendukung, homey, dan luasss sekali. Cocok juga buat yang lidahnya lokal banget. Harganya ternyata terjangkau. Saya makan berdua suami plus dessert dan 5 jenis minuman menghabiskan Rp260 ribuan.
Overall saya puas dengan staycation di sekitar Bintaro karena memiliki banyak tujuan kuliner. Kalau penginapan sih, kayaknya cuma Santika Premiere Bintaro aja deh. Mau ke sana lagi? Tentu dong!
Perjalanan ke Bintaro melalui jalan kampung sekitar 30 menit saja, naik motor ya makanya bisa menembus jalan kampung yang sempit dan berlubang. Nggak harus menghabiskan waktu bermacet ria di Jalan Raya Ciledug atau Joglo.
Sabtu siang, kami ingin makan di sekitar Bintaro. Setelah browsing dan menemukan rekomendasi Qraved, kami pergi ke IND.USTRIE, katanya sih salah satu resto hits di Bintaro. Lokasinya di kompleks pertokoan Jalan Kebayoran Arcade dan letaknnya di sisi paling depan dan paling pojok kanan, dari arah pintu masuk.
Siang itu sepi, kami berdua tamu mereka. Tidak lama datang bapak-bapak yang memilih duduk di area outdoor/ smoking area. Saya pesan menu katsudon beef, french fries, dan iced strawberry tea sedangkan suami pesan katsudon chicken dan iced cappuccino.
Rasanya tentu enak dong dengan porsi yang mengenyangkan. Apalagi saya pesan katsudon dengan nasi yang memenuhi mangkuk. Kenyang sekali! Cuma saya kurang sreg dengan sambal cabe yang homemade, mending dicocol saus sambal botolan. Well, masalah selera sih ya.
![]() |
Katsudon Beef |
![]() |
Iced Cappucinno |
![]() |
Iced strawberry tea |
Resepsionis minta deposit Rp200 ribu dan saya kaget dong, kenapa tidak diinformasikan sebelumnya. Dia menawarkan, apa akan closed? Saya nggak ngerti maksudnya gimana, yang jelas saya batal ngasih deposit dan jika ada tagihan apapun akan langsung dibayarkan.
Hmm.. tamu yang mengantri sebelum saya dikasih welcome drink sedangkan saya engga. Nggak tau sih alasannya apa. Kemudian, request saya tidak terpenuhi semuanya. Saya request queen sized bed, no smoking room, dan pool view. Nggak dapat kamar yang pool view, hiks.
Dengan biaya sekitar Rp600 ribuan melalui Traveloka, saya puas dengan service yang diberikan Santika Bintaro. Kamarnya nyaman, pilihan menu saat breakfast sangat variatif. Nggak semua hotel menyajikan menu chawan mushi dan broccoli au gratin sebagai pilihan sarapan.
![]() |
Kamar yang kami tempati |
![]() |
6th floor swimming pool |
![]() |
Broccoli au Gratin yang endeuuss |
![]() |
This is surprisingly very addictive: cold green tea milk |
Malamnya, saya dan suami dinner di Talaga Sampireun, yang tidak jauh dari hotel. Siangnya sudah reservasi supaya dapat seat dengan view kece. Dapatlah saya posisi di area deck, dikelilingi kolam buatan dan tepat di depan stage home band.
Restoran ini cocok buat makan bareng keluarga karena suasananya mendukung, homey, dan luasss sekali. Cocok juga buat yang lidahnya lokal banget. Harganya ternyata terjangkau. Saya makan berdua suami plus dessert dan 5 jenis minuman menghabiskan Rp260 ribuan.
Overall saya puas dengan staycation di sekitar Bintaro karena memiliki banyak tujuan kuliner. Kalau penginapan sih, kayaknya cuma Santika Premiere Bintaro aja deh. Mau ke sana lagi? Tentu dong!
Tuesday, August 4, 2015
BigBang MADE WORLD TOUR
BigBang comeback! Rasanya excited banget saat mereka announced akan rilis album terbaru bertitle "MADE". Tentu penasaran juga dong, mereka ngadain world tour, seperti album sebelumnya "Alive" dan apa Indonesia masuk ke dalam list konser mereka.
Ternyata, Indonesia masuk dong! BB memilih ICE BSD sebagai venue konser pada 1 Agustus 2015. Saya setuju banget mereka konser di sana karena selain SICC di Sentul, hanya ICE yang memadai sebagai venue konser yang layak di Jabodetabek. Apalagi luas banget dan cocoklah menampung fans K-Pop boyband yang gak hanya seribu-dua ribu tapi puluhan ribu.
Tadinya saya niat mau beli tiket. Karena suatu hal dan nggak dapat izin suami, saya membatalkan beli tiket. Saya harus realistis karena ada kepentingan lain yang lebih mendesak. Saya menghibur diri dengan bilang "Gpp lah, yang penting udah pernah liat mereka sekali seumur hidup di konser Alive,"
22 Juli 2015, saya berulang tahun ke-28. As usual, suami udah kasih clue hadiah ulang tahun saya beberapa hari sebelumnya. Saya nggak inget persis pernah minta apa atau lagi butuh apa. Yang jelas saya mau dikadoin tas baru buat ke kantor baru. Tas akhirnya dibeliin belakangan karena ternyata hadiah ultah bukan tas.
Eng ing eeeenggg, suami menyodorkan amplop putih kecil kek amplop angpao kondangan. Saya buka dan isinya adalah selembar tiket MADE Live Tour BigBang!!! Terharu, tersipu, mesem-mesem dong! Nggak menyangka dikasih kado tiket BB padahal udah pasrah nggak bisa menonton mereka live lagi. Makasih suamiku sayang, :*
Hari H, saya dan suami kembali menginap di Pranaya Suites Hotel, yang terletak persis sebelahan dengan Teraskota. Ini juga beruntung suami jauh-jauh hari udah reservasi karena pas tanggal 22 saya coba booking melalui beragam online reservation, hasilnya kamar hotel sekitar BSD full booked! Ketauan bener diisi jamaah BB. Yang nekad go show, juga nggak kebagian kamar, adanya suite dengan rate semalam Rp1,2 juta.
Pranaya Suites mengalami improvement sejak terakhir saya menginap pada Mei lalu. Sepertinya manajemen membaca review saya di TripAdvisor. Saat sarapan, ada petugas yang greet dan menanyakan nomor kamar. Menunya lebih variatif dan rasanya enak. Omelette station tetap nggak ada orang tetapi ada scrambled egg siap disajikan. Suka-suka deh mau ambil seraup, hehehe. Piring-piring juga cepat dibersihkan dari meja. Top notch deh Pranaya Suites!
Back to the concert, saya baru menuju ICE sekitar pukul 6 sore karena konser dimulai pukul 06.30 PM (sesuai tiket). Tiba di sana, saya agak heran karena sepi atribut konser BB. Suami sampai bilang, salah venue nggak? Karena sejak di parkiran, tidak ada penunjuk arah atau instruksi apapun terkait konser BB. Beda banget dengan konser Katy Perry pada Mei lalu.
Tiba di area hall, saya lebih bengong lagi. Saya mengira konsernya berada di lokasi yang sama dengan Katy Perry, yakni hall 1-3, ternyata hall 10! Jalan kaki lumayan bener mengitari ICE. Ternyata, hall 9 ada bazaar makanan dan penuh dengan foodtruck. Saya dan suami masuk ke sana aja dong dan ternyata keramaian konser baru terlihat: antrian cewek-cewek beratribut BB.
Saya cuek makan dulu, penasaran juga dengan makanan foodtruck. Sayangnya, banyak foodtruck yang sold out. Tetapi, saya makan beef teriyaki with rice, lupa nama foodtruck-nya. Seporsi 50 ribu ajah, mahal nggak sih? Atau emang udah standar foodtruck?
Para penonton berbaris berdasarkan kelas menonton, mereka mengantri masuk ke venue. Saya sih masuk belakangan aja dan nggak ambisi nonton terdepan dari ORANGE area. Saya sih yang penting nggak jauh dari pintu keluar.
Trik saya setiap nonton konser, segera keluar setelah encore pertama. Ini selalu sukses nggak bikin terjebak berjam-jam mengantri keluar venue maupun parkiran. Ada yang dikorbankan tetapi rasanya worth it.
BigBang mengawali konser dengan potongan video yang seolah-olah mereka mau pergi party dan kejar-kejaran dengan dua cewek freak. Bang Bang Bang jadi lagu pertama yang dinyanyikan, disusul Tonight, dan Stupid Liar.
Saya sih nggak menghapalkan setlist BB apa aja malam itu. Buat lengkapnya, berita Detik Kpop cukup lengkap. Saya inget banget kalau Seungri talkative dan Daesung konyol, sama konyolnya dengan si mangnae. Idola saya, TOP, just being him, stay cool. Suaranya itu loh yang bikin merinding, hehehe. GD dan Taeyang, they were also cool lah!
Jika dibandingkan dengan konser "Alive Tour", jelas jauh beda dari kualitas sound dan dekor panggung. Kalau "MADE", panggung dibuat memanjang biasa, nggak ada panggung kecil yang menjorok ke tengah penonton. Para ultimate VIPS ngertilah jenis panggung yang dimaksud. Yang bikin beda itu, panggung hidrolik naik-turun, patung angel kayak di MV Bae Bae, dan kaca-kaca buat lagu Loser.
I was so overjoyed when they sang "Fantastic Baby' before encore. It's one of my favorite song. Boom shakalaka!
Thank you hubby for one of the most memorable birthday gift, :*
Subscribe to:
Posts (Atom)