Wednesday, December 7, 2016

Mommies Daily Talkshow: The Sandwich Generation


Awalnya, saya mengira istilah The Sandwich Generation adalah generasi penyuka sandwich which is make sense karena sandwich itu makanan yang grab and go, saking tersita waktu untuk urusan pekerjaan atau aktivitas lainnya.

Setelah saya membaca artikel di Mommies Daily dan browsing, dugaan saya keliru! The Sandwich Generation adalah istilah untuk golongan usia produktif yang terjepit di antara pemenuhan kebutuhan anak dan orang tua. Alias orang yang terbebani membiayai anak dan keluarganya beserta orang tuanya. Souds familiar?

Berkat talkshow yang digelar Mommies Daily bersama DBS Bank dan Manulife di The Immigrant Dining, Plaza Indonesia pada Sabtu (3/12), saya mendapatkan wawasan mempersiapkan rencana pensiun yang aman, tenang, dan tidak membebani keturunan.

Talkshow yang dipandu MC Inga Laurina ini menghadirkan Chief Marketing Officer Manulife Novita J. Rumngangun, Head of Customer Loyalty & Portfolio DBS Bank Mario Sabato, National Sales Head DBS Manulife Anisa Busroh, psikolog & founder Rumah Dandelion Nadya Pramesrani, dan mompreneur Fifi Alvianto.


Mommies tahu dong apa itu Sandwich Generation? Generasi yang terjepit antara memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi kebutuhan orangtua. Mungkin banyak di antara kita yang menjalani peran ini, dan itu memang nggak mudah. No wonder kalau pelaku sandwich generation sering mengalami 2 masalah besar: Finansial dan Psikologi. Untuk mommies yang menjadi bagian dari sandwich generation, yuk ikutan kumpul, sharing pengalaman dan tips-tips menjalani hidup sebagai sandwich generation pada event Mommies Daily dan DBS Bank, bersama Psikolog Nadia Pramesrani (Co Founder Rumah Dandelion) dan Fivi Alfianto pada hari Sabtu, tanggal 3 Desember 2016. Untuk pendaftaran bisa klik link di bio Atau kirimkan nama dan contact via WhatsApp ke Carol di 0857.7366.9318 Silakan ajak teman dan sahabat untuk diskusi pintar ini! #livemore #livewell #livesmart
A photo posted by MommiesDaily (@mommiesdailydotcom) on

Ibu Novita memaparkan The Sandwich Generation ini muncul akibat kultur yang diwariskan turun-temurun. Sorry to say but she's saying the truth kalau umumnya orang tua memberikan fasilitas pendidikan dan lain-lain kepada anak sebagai investasi, dengan harapan anak akan mengurus dan membiayai mereka kala usia senja. 

Jadilah, orang tua sibuk investasi pada pendidikan anak, sendirinya malah nggak investasi atau memiliki rencana pensiun.

Ini umumnya terjadi pada kalangan menengah dan menengah ke bawah. Kalau memang sudah kaya, masa pensiun ya tetap asik-asik aja, tetap bisa menjalani lifestyle, makan enak, dan pelesiran tanpa membebani anak.

Ibu Novita menambahkan The Sandwich Generation rentan terjadi pada usia produktif yang saat ini berkisar 120 juta jiwa dan hanya 3,3% yang memiliki rencana pensiun, itu pun dari kantor!

"Jika tidak ada persiapan pensiun, siap-siap melarat. Berharap kepada anak karena sudah investasi pendidikannya? Mommies, anak bukan investasi!" tegas Ibu Novita. Jleb banget ngga tuh?

Well, saya belum menjadi mommy sih tetapi saya tertarik dengan isu financial literacy seperti ini. Inilah yang mungkin tidak didapatkan orang tua kita, yang cenderung berinvestasi konvensional: emas, properti, dan tanah. Pas BU alias butuh duit, jualnya murah.

Apa saja pengeluaran saat pensiun? Kebutuhan sehari-hari: makan-minum dan utilities, kesehatan, dan transportasi. Jika masa pensiun tidak direncanakan secara matang, siap-siap anak yang akan menanggung biaya hidup. 

Dari sisi psikologis, psikolog Nadya menjelaskan The Sanwich Generation biasanya dialami oleh usia 40 tahun ke atas dengan usia orang tua 60-70 tahun. Tetapi, sebelum usia 40 tahun ada juga kan yang sudah membiayai orang tua, misalnya yang memang tidak bekerja. 

The Sandwich Generation juga rawan stres karena terbebani beban finansial anak dan orang tuanya dan kekurangan "me time" karena waktunya tersita mengurus anak dan orang tua.

"Di level ekonomi menengah ke bawah, orang tua diberdayakan menjadi nanny, tinggal bersama karena tidak mampu hire nanny. Kondisi ini berpotensi menurunkan kesehatan orang tua lebih cepat," ungkap Nadya.

Tetapi, jika kita tidak bisa lari dari kodrat The Sandwich Generation ini, ada kok persiapannya, yaitu konsisten menerapkan pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. 

Selain itu, mendukung aktivitas yang menyibukkan orang tua. Ingat, orang tua yang minim kesibukan, biasanya kesehatannya lebih cepat menurun dibandingkan dengan orang tua yang masih aktif dan lincah.

Komunikasi positif yang dilakukan bersama pasangan, tidak sungkan meminta bantuan jika membutuhkan, dan tentunya perencanaan finansial.

"Perlu diingat juga, beban membiayai orang tua bukan hanya ditanggung kita sendiri. Jika ada saudara, ajak bicara, diskusi dan edukasi untuk menanggung beban bersama," tutur Fifi, perempuan berhijab pendiri Laiqa Magazine ini.

Fifi menambahkan pilihan investasi sebaiknya tidak hanya pada properti atau tanah yang membutuhkan waktu untuk dijual melainkan instrumen investasi yang mudah dicairkan nantinya.

Ibu Novita menjabarkan cara jitu merencanakan persiapan pensiun, yang sebaiknya dimulai sedini mungkin. Ibaratnya, bersakit-sakit dahulu (sisihkan penghasilan, berhemat), bersenang-senang kemudian (masa pensiun menyenangkan, tidak membebani anak).

"Apa kebutuhan dan keinginan kita? Berapa pendapatan, sisihkan untuk kebutuhan, baru pikirkan asuransi, dana darurat sangat penting. Kita tidak tahu apa yang terjadi ke depannya," ujarnya.



Bagaimana persiapan keuangan untuk pensiun? Melek finansial dulu deh. Banyak baca dan bertanya supaya bisa memilih produk keuangan yang tepat untuk tujuan pensiun kita. Bisa juga dengan berkonsultasi dengan perencana keuangan. 

Selain itu, kita perlu memproteksi diri dan anak dengan produk keuangan yg tepat, misalnya asuransi jiwa atau asuransi kesehatan. 

Yang penting, kita tanya ke diri sendiri, mau menikmati masa pensiun seperti apa sih? Mau bisa pelesiran terus, santai-santai di hunian impian, berkebun, dan lain-lain.

Kita juga perlu mengedukasi anak supaya tidak turut menjadi The Sandwich Generation. Nggak mau kan, turun-temurun keturunan Anda terjebak dalam lingkaran The Sandwich Generation?

"Berapapun sisa dari pendapatan Mommies, sisihkan untuk investasi. Berkorban dulu untuk masa depan yang lebih nyaman supaya gaya hidup sama dengan saat masa pensiun," ujar Ibu Novita menutup talkshow #DBSxMD #DBSTreasures siang itu.

Pilihan investasi pun beragam, prinsipnya disebar ke berbagai instrumen investasi: saham, reksa dana, emas, properti, deposito, dan lain-lain. 

Saya memang belum memiliki anak tetapi concern sekali dengan isu ini. Nggak pengen masa tua terlunta-lunta dan merepotkan keturunan. Yuk, kita bisa lebih baik dari orang tua kita dengan lebih matang dalam merencanakan hari tua.



3 comments:

  1. Saya kira juga penyukai sandwich. Hehe.
    Semoga masa pensiun kita baik, bahagia, dan nggak merepotkan keluarga ya, Mbak. :)
    *mikirnya jauh banget*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin, mbak Afifah. Nggak apa-apa kok kalau mikir pensiunnya kecepetan, hehehe.

      Delete
  2. Halo,

    Perkenalkan, nama saya Sarah, salah satu staff perwakilan Perusahaan Broker Instaforex.com
    Broker terbaik http://instaforex.com/awards.php

    Kami ingin menawarkan kerja sama yang memberikan Anda minimal keuntungan 1.5 pips - 5.3 pips( 15 $ - 53 USD untuk lot pasar secara umum) dari setiap trading klien yang berada dibawah Anda.

    Untuk memulai kerjasama , Anda hanya perlu mendaftar melalui link ini https://secure.instaforex.com/id/affiliate-registration.aspx?lang=id

    Selain Keuntungan diatas, kami juga menawarkan keuntungan lainnya seperti yang tertera dibawah ini :

    Komisi 1.5 - 5.3 pip untuk Forex dan mencapai 20-26 pips untuk Gold; ( partners.instaforex.com/en/partners_comissions.php/)

    - Reward tambahan untuk broker yang maju;
    - Akses online statistik afliasi selama 24 jam;
    - Gratis analisa lalu lintas link afliasi anda;
    - Website lengkap gratis dengan kemudahan administrasi;
    - Berita-berita forex gratis untuk klien anda;
    - Pemilihan materi promosi dan edukasi yang luas;
    - Kesempatan pendistribusian buku disediakan oleh perusahaan;
    - 8 tipe kemitraan dengan InstaForex dan potensi perkembangan partner.
    - Kartu debit bank dari InstaForex

    NB:
    Untuk program sub IB, Anda mendapatkan 0.1 pip dari subIB
    dan juga bonus point dari klien Anda.

    Jika Anda tertarik, mohon hubungi kami pada kontak-kontak dibawah ini :

    Dengan hormat,
    Sarah
    Partner Department Consultant

    Email: partners@mail4.instaforex.com
    ID skype: sarah@mail7.instaforex.com
    YM: sarah.ifx@yahoo.com
    FB: sarah.ifxteam@gmail.com
    Whatsapp : 08111490500
    BBM : D89AA0B5

    ReplyDelete

Halo, terima kasih sudah mampir dan membaca. Silakan tinggalkan komentar pada kolom comment di bawah. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus.