Thursday, May 11, 2017

Budget Traveling ke Jepang


Awal Mei 2017, saya dan suami pergi jalan-jalan ke Jepang selama tujuh hari. Kami menghabiskan banyak waktu di Tokyo dan sekitarnya. Perjalanan ini akhirnya terwujud setelah tertunda pada Maret 2017.

Seharusnya kami berangkat tepat saat merayakan hari ulang tahun pernikahan ke-4 pada Maret 2017. Tetapi, tiga pekan sebelum berangkat kami harus menghadapi kenyataan bahwa rencana pergi ke Jepang batal. Penyebabnya adalah tuntutan pekerjaan yang membuat kami tidak bisa cuti untuk jalan-jalan ke Jepang.

Saya sempat shock dan sedih karena tiket yang dibeli tidak bisa di-refund. Ini adalah risiko membeli tiket promo sih. Untungnya hotel yang sudah di-booking masih bisa dibatalkan dan saya mendapatkan refund utuh. Jadilah saya merayakan wedding anniversary sendirian di Jakarta sedangkan suami sedang bertugas di luar kota.

Alhamdulillah, saya dan suami mendapatkan rezeki sehingga bisa memesan tiket baru untuk perjalanan ke Jepang. Akhirnya, rencana kami untuk jalan-jalan berdua ke Negeri Sakura menjadi kenyataan.

Saya akan sharing biaya perjalanan ke Jepang. Namun, bisa saja nilainya berbeda, disesuaikan dengan durasi perjalanan, kebutuhan, selera, dan budget masing-masing. Bisa saja ada yang prefer naik low cost carrier dan menginap di hostel, tentu biayanya tidak sebesar yang kami keluarkan. Oh iya, kami tidak membeli JR Pass karena memang tidak merencanakan ke Kyoto dan Osaka.

Pengeluaran di Jakarta, Indonesia
Tiket pesawat Cathay Pacific PP Rp10 juta/ 2 orang
Saya memilih maskapai full service karena lamanya perjalanan ke Jepang sekitar tujuh jam (direct flight). Adapun, penerbangan saya transit di Hong Kong. Jakarta-Hongkong sekitar 4,5 jam dan Hong Kong-Narita juga 4 jam lebih. Nggak kebayang betapa mati gayanya kami jika naik LCC karena nggak ada inflight entertainment. Belum lagi pengeluaran untuk makan-minum selama perjalanan. 

Hotel MyStays Nippori 6 malam Rp7 juta
Saya memilih hotel MyStays Nippori berdasarkan review di Traveloka, lokasi, dan sesuai dengan budget. Hotel ini letaknya dekat dengan stasiun Nippori yang merupakan bagian dari loop JR Yamanote line, jaraknya sekitar 10 menit berjalan kaki. 

JR Yamanote line merupakan rute kereta Japan Rail populer karena melewati tujuan wisata seperti Ueno, Harajuku, Shibuya, Shinjuku, dan Tokyo. Selain itu, stasiun Nippori dilewati oleh kereta express dari bandara Narita Keisei Skyliner sehingga saya nggak perlu gonta-ganti kereta ketika tiba dan pulang dari Tokyo.


Source here

Tiket Tokyo DisneySea Rp1,8 juta/ 2 orang
Saya membeli e-ticket Tokyo DisneySea melalui Klook. Itu pun setelah membandingkan harga dengan agen perjalanan lokal yang juga menjual tiket. Ada sih, yang menjual tiket dengan harga Rp800 ribuan namun e-ticket baru dikirimkan beberapa hari kemudian. Saya sih nggak sreg ya. 

(Baca: Review Klook)

Berbeda dibandingkan dengan Hong Kong Disneyland, tidak ada counter untuk mencetak tiket fisik. Bermodalkan e-ticket yang sudah dicetak di kertas A4, kita bisa masuk dengan scanning QR code yang tertera. 


Tiket Keisei Skyliner Express PP Rp1 juta/ 2 orang
Oleh karena kereta express dari bandara Narita melewati stasiun terdekat dari hotel, saya memutuskan membelinya melalui HIS Travel di Midplaza, Jl. Jend Sudirman, Jakarta.

Saya mendapatkan empat voucher yang harus ditukarkan ke tiket fisik begitu tiba di bandara Narita. Dua voucher saya tukarkan di konter Keisei Skyliner di bandara Narita sedangkan dua voucher saya tukarkan pada hari kepulangan di konter Keisei Skyliner di stasiun Nippori. 

Keretanya nyaman dan lega banget. Tempat duduk sudah ditentukan sehingga nggak akan rebutan. Selain itu, tersedia wifi di dalam kereta. Jarak antara bandara Narita-Stasiun Nippori ditempuh sekitar hampir 40 menit. Kereta express ini juga melewati Stasiun Ueno. 



Sewa pocket wifi Wi2FLY 7 hari Rp490 ribu 
Dari hasil browsing, saya memilih untuk menyewa pocket wifi di Jakarta karena depositnya lebih rendah dibandingkan dengan di Jepang. Wi2FLY menetapkan deposit sebesar Rp500 ribu per penyewaan dan akan ditransfer dalam beberapa hari kerja begitu pocket wifi dikembalikan.

So far, selama pemakaian tujuh hari di Tokyo, saya nggak mengalami masalah berarti dalam menggunakan pocket wifi. Daya tahan baterai bisa seharian, dari jalan pukul 9 pagi hingga pukul 4-5 sore hari. 


Travel adaptor di Ace Hardware Rp39 ribu
Colokan listrik di Jepang berbeda dibandingkan dengan yang biasa digunakan di Indonesia. Travel adaptor ini semacam investasi jika memang sering bepergian ke luar negeri. Ada yang harganya lebih mahal karena dilengkapi usb port (Rp179 ribu) dan usb port plus tas penyimpanan (Rp199 ribu).

Pembuatan visa ke Jepang Rp1.010.000/ 2 orang
Saya menggunakan jasa agen perjalanan dalam mengajukan visa ke Jepang. Biayanya sebesar Rp505 ribu per orang. Adapun, biaya yang dibebankan Kedutaan jika mengurus sendiri sebesar Rp370 ribu.

(Baca: Cara Bikin Visa Jepang Lewat Agen Perjalanan)

Pengeluaran di Tokyo, Jepang, kurs JPY1 = Rp120,4
Suica card JPY4.000/ 2 orang
Suica card ini adalah uang elektronik yang akan memudahkan transaksi selama di Jepang, terutama naik kereta, beli minuman di vending machine, atau jajan di Family Mart. 

Kartu Suica baru dibeli seharga JPY2.000 dengan saldo JPY1.500 dan deposit JPY500. Deposit ini bisa kita dapatkan kembali ketika mengembalikan kartu Suica di bandara Narita, dipotong biaya JPY220. Mesin untuk pembelian kartu Suica baru berwarna hitam dan sederetan dengan mesin tiket kereta. 

Selama tujuh hari di Tokyo, saya dan suami melakukan top up sebanyak 4-5 kali dengan nominal JPY1.000 per top up. Biaya transportasi di Jepang memang cukup menguras budget meskipun kami hanya menggunakan kereta dan sekali naik bis.

Tiket masuk Fujiko F. Fujio Museum JPY2.000/ 2 orang 
Tiket masuk Fujiko F. Fujio Museum hanya bisa dibeli di Lawson, Jepang. Sayangnya, saya justru jarang menemukan Lawson selama di Tokyo sedangkan Family Mart menjamur sekali. Saya membeli tiketnya di Lawson Omotesando melalui mesin bernama Loopi. Jangan ragu minta tolong kasir Lawson karena mesinnya berbahasa Jepang. 

Sebaiknya, tiketnya dibeli pada hari pertama kedatangan di Jepang. Saya menjadwalkan berkunjung ke museum ini pada Kamis. Nyatanya saya mendapatkan tiket untuk kunjungan pada hari Minggu karena tiket dari Selasa-Sabtu sold out. Pembayaran dilakukan di kasir Lawson.

Tiket masuk Shinjuku Gyoen National Garden JPY400/ 2 orang
Saya excited banget berkunjung ke taman kota ini. Meskipun tiba saat taman tutup pukul 4 sore, saya kembali lagi esok harinya. Taman ini luas banget, terdiri dari taman bertema tradisional Jepang, British, dan French. Banyak warga Tokyo memanfaatkan waktu dengan piknik, melukis, dan bermain di taman ini.

Uang saku JPY73.600
Saya menukarkan uang di money changer langganan, Dua Sisi, yang memiliki cabang di Plaza Senayan, Pacific Place, Senayan City, dan lain-lain. Pecahan yen yang mereka miliki adalah lembaran JPY10.000. 

Selama di Tokyo, biaya makan dan transportasi cukup menyedot budget. Saya dan suami memilih makan di fast food resto, seperti Yoshinoya, KFC, McDonald's, Wendy's, Coco Curry House, dan beli makanan di Family Mart. 

Makan rice bowl ukuran medium untuk dua orang di Yoshinoya menghabiskan biaya JPY800an sedangkan makan di fast food lain berkisar JPY1.000-JPY1.500. Air mineral 500ml di vending machine berkisar JPY100-JPY130 sedangkan air mineral 2 liter di Family Mart JPY100. Makanan di Family Mart berkisar JPY200-JPY600 yang bisa dihangatkan di microwave, berupa curry rice, sushi, pasta, soba, salad, dan lain-lain. 

Lebih hemat lagi beli mie cup merek Nissin aneka rasa seharga JPY180. Porsinya banyak dan kenyang! Kalau onigiri dan roti, harganya sekitar JPY100an. Lumayan buat sarapan. Untuk minumnya, ada milk tea Lipton sekitar JPY108, susu murni sekitar JPY100an, dan Starbucks siap minum JPY200.

Jajan crepes manis aneka rasa di Takeshita Street, Harajuku harganya berkisar JPY400-JPY500an. Matcha ice cream yang saya temukan di sekitar Kuil Sensoji harganya JPY500 untuk yang rich flavor sedangkan plain flavor harganya JPY400.




Saya sempat nongkrong di Starbucks Ueno Onshi Park dan menghabiskan JPY1.500 untuk dua minuman ukuran tall dan satu porsi matcha pudding. Uniknya, ada ukuran short untuk minuman jenis tertentu dan tentu saja harganya lebih murah.

Adapun, makan di Tokyo DisneySea jauh lebih mahal karena merupakan tujuan wisata populer. Saya dan suami menghabiskan uang sebanyak JPY2.000an untuk dua porsi set menu nasi, roti naan, kari ayam/ kari daging, dan dua gelas iced oolong tea. 

Selain itu, budget kami juga habis untuk belanja. Terlalu banyak barang gemes yang rasanya pengen dibeli semuanya. Kalau nggak mikirin dari sisi fungsional, budget kami bisa jebol banget. Kami sempat belanja di toko Onitsuka Tiger di Omotesando, beli baju di GU Ginza, beli oleh-oleh di Stasiun Tokyo, Daiso di Takeshita Street, Harajuku, kios souvenir di Kuil Sensoji, dan beli coklat Kit-Kat di Matsumoto Kiyoshi, dan belanja makeup di Muji, Shinjuku.



15 comments:

  1. Tiap baca cerita tentang trip ke Jepang, aku langsung kangen suasana Tokyo Mbak. Love your post soalnya bisa detil gini. huhu aku mana bisa suka kelupaan detil uang untuk ini itunya

    ReplyDelete
  2. hahhhh....kalo kami ber-empat sama anak-anak bakal habis berapa? :( :(

    duh semoga ada rezeki kesana. pengeeeen banget bisa ke Jepun.

    ReplyDelete
  3. Beuh mantep banget aku suka kalau mbaca kayak gini jela rincian dan jumlah uangnya jadi mau rencanaain juga lebih jelas

    ReplyDelete
  4. wah noted banget nih mbak, pingin ke jepang, tapi suka mundur teratur pas hitung-hitung biaya, sebenarnya bisa ditekan ya

    ReplyDelete
  5. Aku menunggu postingan ini waaaa thank you! Jadi pengen ke Jepang ya :))))

    ReplyDelete
  6. Ini masih berdua...lha klo berempat? Waduh! *idem sama mb arinta adiningtyas.😁

    ReplyDelete
  7. Budgetnya lumayan juga ya. Perlu nabung dulu nih kayaknya kalau mau kesana.

    ReplyDelete
  8. Impian bangett buat ke Jepang, ah In Shaa Allah dikasih kesempatan buat ke sana ^^

    ReplyDelete
  9. Wuah pengen banget ke Jepang, seru kayanya yaaaa.. Makasi sharingnya mak Edwinaaaa

    ReplyDelete
  10. Suami yang pengen bgt ke sanaa. Tp tetep kudu nabung dulu XD

    ReplyDelete
  11. Pasti tembus tu negara matahari hehe

    ReplyDelete
  12. The visa processing services around the world have the same process for most visas. This is almost the same for the visa process for India. If you are a citizen from aboard, and wish to travel to India, you will need to apply for an Indian visa, Form green Visa website

    ReplyDelete
  13. Mbak...makasih banget infonya jadi bisa memperkirakan berapa yang harus ditabung buat jalan-jalan ke Jepang. Pengen banget ke museum Fujiko F Fujio, semoga ada rezeki bisa ke Jepun juga habis baca postingan ini ^^

    ReplyDelete

Halo, terima kasih sudah mampir dan membaca. Silakan tinggalkan komentar pada kolom comment di bawah. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus.