Monday, December 21, 2015

Staycation at Kosenda Hotel


Akhirnya, saya berkesempatan merasakan menginap di hotel hits ini. Saya mendapatkan rate di bawah harga rata-rata, yakni sekitar Rp834 ribu per malam di Rajakamar.com sedangkan biasanya rate semalam di atas sejutaan.

Ekspektasi saya cukup tinggi terhadap hotel ini. Apalagi setelah sebelumnya membaca banyak review dari para lifestyle slash food blogger tentang hotel yang terletak di Jl. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat ini.

Saya menginap dalam rangka merayakan ulang tahun suami yang ke-31. Tahun lalu, kami berkesempatan merayakan his thirty di Bangkok, Thailand.

Oleh karena fluktuasi nilai tukar yang tak menentu, kami memutuskan tidak jalan-jalan ke luar negeri sepanjang tahun ini. Tahun ini kami hanya sekali cuti dan berjalan-jalan ke Bali pada Mei lalu.

Saya tiba di Kosenda Hotel sekitar pukul tiga sore. Tidak perlu waktu lama untuk check in. Resepsionis hanya meminta saya memperlihatkan KTP dan meng-copy-nya. Sembari menunggu kamar dipersiapkan, saya disuguhkan segelas kecil jus jambu yang menyegarkan.



Saya mendapatkan kamar di lantai 6, tepatnya kamar nomor 603. Saya request kamar di middle floor, lantai yang aman dari berisiknya Waha Kitchen di lantai dasar dan Awan Lounge di rooftop.

Saya juga diberikan complimentary wifi dan breakfast di Waha Kitchen esok paginya. Wifi-nya sangat memuaskan. Very speedy!

Bagaimana dengan kamarnya? So artsy! They really pay attention to details. Feel-nya bukan seperti berada pada kamar hotel pada umumnya tetapi feel homey! Kamar mandinya juga tembus pandang, hehehe. Walau ukuran kamar petita yang memang petite alias tidak begitu luas, semua terasa pas. Ada iPod dock juga buat yang pengen mendengarkan musik.

Sayangnya, toiletteris-nya bukan lagi Khiel's seperti yang pernah diulas oleh Hans Danial di sini. Mereka memakai merek yang berasal dari Singapore. Agak kecewa sih.










Saya baru makan malam pada Minggu (13/12) pukul 01.30 pagi! Ternyata, Waha Kitchen masih buka dan menerima order. Saya memesan makanan seperti kwe tiaw sedangkan suami memesan nasi goreng nyonya alias nasi goreng ayam. Untuk minum, kami kompak memesan strawberry ice tea.

Rasa makanannya biasa saja dan tidak cukup istimewa. Yang menyedihkan adalah harganya yang overpriced! Untuk dua porsi makanan dan dua gelas minuman, kami menghabiskan biaya sebesar Rp300 ribuan.




Pagi hari, saya kembali sarapan di Waha Kitchen. Pihak resto mempersilahkan tamu yang menginap di hotel untuk memilih satu menu ala carte dari menu book dan bebas mengambil makanan dari buffet. Saya memesan egg benedict karena belum pernah mencoba makanan ini.

Well, dari plating dan presentation, egg benedict-nya mengecewakan karena terkesan plain dan less appetizing. Nggak ada hiasan yang hijau seperti peterseli atau coriander.



Overall, saya enjoy sekali menginap di Kosenda Hotel tetapi untuk menginap kembali, saya rasa tidak deh. Agak nggak worth it dengan harga yang terbilang tinggi tetapi tidak ada fasilitas kolam renang.

2 comments:

  1. waaahh iyaa kyk rumah ya tampilannya... ga sprti kamar hotel... tdnya aku udh teratrik mw book juga, krn lg nyari hotel utk staycation doang...tp pas baca breakfast so-so, dan ga ada pool nya pula, ga jadi deh -__-... buffet breakfast itu ptg bgt soalnya ;p ..kalo pool sih ankku yg demen mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, mbak. Terima kasih sudah mampir. Iya, saya berekspektasi breakfast Wafa Kitchen istimewa, apalagi bisa pilih menu ala carte dan juga buffet. Egg benedict-nya biasa saja, suami order semacam kwie tiaw yang rasanya masih enak di kaki lima. Buffet-nya ada bubur ayam, buah, yogurt, roti, dan aneka jus.

      Delete

Halo, terima kasih sudah mampir dan membaca. Silakan tinggalkan komentar pada kolom comment di bawah. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus.