Wednesday, October 17, 2018

Seoul Itinerary: 5 Days in the City


Ketika mengetahui saya akan traveling ke Seoul, Korea Selatan, banyak yang berkomentar durasi perjalanan selama lima hari terbilang singkat. Saya sih mengacu pada cuti tiga hari yang saya ajukan, sungkan juga jika berlibur terlalu lama. Faktor budget juga berpengaruh dalam menentukan lamanya liburan.

Sebenarnya, perjalanan saya ke Seoul menghabiskan total enam hari. Hari pertama saya berangkat menggunakan maskapai Garuda Indonesia saat dini hari. Saya tiba di Incheon International Airport pada pukul 08:35 waktu Korea esok harinya, dua jam lebih awal dari WIB.

(Baca: Budget Solo Traveling ke Korea)

Berikut itinerary lima hari di Korea Selatan, siapa tahu bisa menginspirasi liburan kamu selanjutnya.

Day 1: Deoksugung Palace, Gwanghwamun Square, Cheonggyecheon Stream, Gyeongbokgung Palace, N Seoul Tower dan Myeongdong



Tiba di Seoul City Station, saya bergegas berpindah jalur menuju Jongno 3(sam)-ga Station, stasiun subway terdekat dari Star Hostel Insadong. Saya beruntung bisa early check in sekitar pukul 12 siang, menaruh koper, dan segera kembali ke stasiun menuju ke Deoksugung Palace.

Tiket masuk Deoksugung Palace seharga KRW1.000 dan gratis jika memakai pakaian tradisional Korea hanbok. Saya berada di sana sekitar satu jam, puas berjalan-jalan, dan foto-foto, serta kebetulan menyaksikan prosesi pergantian penjaga Palace.



Bermodal jalan kaki, saya menuju Gwanghawmun Square yang identik dengan patung King Sejong the Great dan Admiral Yi Sun-sin. Kemudian, nongkrong di pinggiran Cheonggyecheon Stream yang sempat disinggahi Presiden Jokowi. 

Puas beristirahat dan merendam kaki di Cheonggyecheon, saya jalan kaki ke Gyeongbokgung Palace. Harga tiket masuk sebesar KRW3.000 dan lagi-lagi free kalau pakai hanbok. Nah, Palace ini termasuk lokasi favorit turis yang wara-wiri memakai pakaian tradisional Korea.


Hari semakin sore, saya buru-buru naik kereta dan bis menuju Namsan Seoul Tower (N Seoul Tower). Saya tiba di N Seoul Tower jelang maghrib dan hawanya dingin sekali. Saya sudah mengantongi voucher tiket masuk Observatory only N Seoul Tower dan ditukarkan di self ticketing machine.

Saya agak kecewa ketika masuk ke Observatory area N Seoul Tower yang merupakan titik tertinggi untuk melihat kota Seoul. Saya mengira observatory ini berupa ruang terbuka seperti di Victoria Peak, Hong Kong. Ternyata, Observatory ini adalah ruangan tertutup, layaknya melihat Jakarta dari puncak Monas.



Nggak betah berlama-lama di N Seoul Tower, saya langsung naik bis dan turun di Myeongdong. Myeongdong merupakan tempat wajib dikunjungi ketika berada di Seoul. Puas banget jajan streetfood khas Korea atau belanja skincare & makeup.

Day 2: Nami Island, Petite France, Dongdaemun


Oleh karena terlalu capek, saya baru terbangun pukul 08:30 pagi. Hari kedua di Seoul, saya berencana ke Nami Island menggunakan moda kereta. Setelah berganti-ganti kereta, saya menempuh perjalanan hampir dua jam ke Gapyeong Station, stasiun kereta terdekat dari Nami Island dan terletak di Provinsi Gyeonggi.

Setelah keluar Gapyeong Station, saya akan naik shuttle bus for Gapyeong Tourist Resort yang menghubungkan beberapa tujuan wisata di Gyeonggi Province ini. Namun, saya keliru dan malah menunggu di halte bis reguler, yang tarifnya KRW1.000an alih-alih KRW6.000.

Perjalanan menuju Nami Island mirip dengan rute ke Puncak, menanjak dan berkelok. Mana saya berdiri karena tidak kebagian tempat duduk. Tiket masuk Nami Island sebesar KRW13.000, termasuk tiket kapal feri untuk menyebrang dari port ke Nami Island.


Setelah puas di Nami Island, saya segera ke Petite France menggunakan shuttle bus yang seharusnya saya tumpangi dari Gapyeong Station. Saya menargetkan hanya satu jam di Petite France, salah satu lokasi shooting Running Man, guna mengejar shuttle bus berikutnya ke Gapyeong Station.

Tiket masuk Petite France sebesar KRW10.000, bisa diskon menjadi KRW8.000 jika membawa voucher diskon dari website Visit Korea (saya lupa bawa padahal sudah dicetak). Suasana ala kampung Eropa mini terasa kental dan cocok sekali buat foto-foto.

Tujuan berikutnya adalah kembali ke Seoul dan lanjut ke Dongdaemun menggunakan subway. Ketika tiba di Dongdaemun yang lebih mirip Blok M, saya mampir ke Doota Mall demi mencoba burger Shake Shack (saat ini baru ada di Seoul, Tokyo, Hong Kong, dan Manila) dan belanja oleh-oleh di Arirang, toko souvenir terkenal di kalangan turis Indonesia.


Dari hasil browsing, Arirang ini terletak di lantai 6 Doota Mall. Setelah naik eskalator, lantai 6 ditutup karena renovasi. Setelah muter-muter, ternyata Arirang relokasi ke lantai 3. Kata Eonnie yang melayani saya, kebijakan mall meminta tenant untuk relokasi setiap lima tahun sekali.

Kenapa Arirang terkenal sekali? Soalnya, semua pelayan tokonya bisa berbahasa Indonesia! Saat saya ke sana, lagi ada rombongan ibu-ibu belanja dan suasananya persis saat lagi di Krisna, Bali atau Mirota, Yogya.

Day 3: YG Entertainment Building, Lotte World, Ewha University, Myeongdong


Berkat panduan yang diberikan Lei T untuk menuju YG Entertainment Building, saya berhasil tiba di kantor agensi yang menaungi Big Bang, 2NE1, Winner, dan iKon ini. Saya ke sana pada Sabtu pagi hari, tidak ada siapapun di seberang YGE Building, lokasi nongkrong para fans yang penuh dengan coretan.

Setelah dari YGE Building di Mapo-gu, saya ke Lotte World Adventure. Saya sudah membeli tiket melalui Klook dan harus ditukarkan di konter khusus pembelian melalui third party. Jika ingin main atraksi, mesti beli tiket lagi. Tiket yang saya beli juga termasuk akses masuk ke Magic Kingdom, area outdoor Lotte World.



Kemudian, saya singgah ke Lotte Mart untuk belanja camilan dan oleh-oleh makanan. Tentu harganya lebih murah dibandingkan dengan convenience stores. Oleh karena menenteng belanjaan, saya memutuskan untuk kembali ke hostel untuk istirahat.

Cukup istirahat selama satu jam di hostel, saya berencana ke Ewha Womans University yang katanya sih, kampusnya bagus dan banyak toko menarik. Benar saja, Sabtu sore yang notabene hari libur, kampus Ewha ramai dikunjungi orang-orang yang sekadar bersantai atau foto-foto.

Selesai mengitari kampus Ewha, saya melanjutkan perjalanan ke Myeongdong. Kenapa sampai dua kali ke sana? Saya ketagihan jajan foodstreet di Myeongdong, hehehe.

Day 4: Coex Aquarium, Gangnam, Hongdae


Akibat ke Coex Aquarium pada hari Minggu, aquarium ramai dengan anak-anak yang datang bersama orang tuanya. Nggak ketinggalan pula menonton atraksi penyelam dengan anak-anak tersebut. Tampak depan memang terkesan kecil tetapi Coex Aquarium ini luas lho dan sangat edukatif bagi anak-anak maupun dewasa.

Rencananya setelah dari Coex Aquarium, saya akan berjalan kaki menuju Gangnam karena masih berada di kawasan yang sama. Hampir setengah jam berjalan kaki, K-Star Road, Gangnam masih terasa jauh. Akhirnya, saya menyerah dan bergegas naik subway di Yeoksam Station, satu stasiun sebelum Gangnam Station.



Dari Yeoksam Station, saya ke Hongdae, distrik yang terkenal sebagai pusat nongkrong anak muda Korea. Jalanan ditutup dan dipenuhi oleh anak-anak muda yang unjuk gigi, baik menyanyi maupun menari. Pertokoan dan restoran memenuhi sepanjang jalan dekat Hongik University ini. Yang mau cari pakaian murah meriah di bawah KRW10.000 bisa didapatkan di Hongdae.

Day 5: Check out, kembali ke Indonesia


Hari terakhir di Seoul, saya tidak berkunjung ke lokasi wisata karena begitu check out dari Star Hostel Insadong pada pukul 5 pagi, langsung menuju airport menggunakan kereta AREX. Tiba di Incheon pukul 7 pagi, check in bagasi di konter Garuda Indonesia yang baru buka pukul 7:30. Pesawat saya take off pukul 10:30 waktu Korea.

Satu hal yang saya ingatkan ke teman-teman pembaca, puas-puasin belanja atau jajan di public area bandara Incheon untuk menghabiskan sisa won ketimbang manyun begitu masuk area terminal.

Pasalnya, saya langsung masuk ke area terminal dan pusing memikirkan cara menghabiskan sisa won karena toko-tokonya (jaringan Shinsegae Duty Free) menggunakan kurs USD, yang mesti di-convert ke won kalau mau dibayar pakai won. Harga jajanan, kosmetik, souvenir terasa mahal karena harganya menjadi dua kali lipat jika dirupiahkan.

Untungnya ada food court Food Empire T1 West yang menjual camilan dengan kurs won dan harganya nggak jauh beda dengan convenience store. Padahal lokasinya bersebelahan dengan toko packaged food Shinsegae Duty Free yang mematok harga dalam USD!


7 comments:

  1. Wahhh mbak, senengnya bisa ke Korea, aku kapan dong bisa solo travelling ke sana? Salah satu negara impian yg pengen bgt aku kunjungi nih.

    ReplyDelete
  2. Mau dong info restoran atau tempat makan lain yg halal😊 trimikisi...πŸ˜€

    ReplyDelete
  3. InsyaAllah klo ke Seoul mau ajkain si kecil mampir ke Coex Aquarium, jadi bisa 50-50 berbagi destinasy sama emaknya...hehehe

    ReplyDelete
  4. Waaahh asyik bgt jalan jalan ke korea. Nama destinasinya susah susah, saya gak bisa baca nih hehehe. Tapi yang paling keren sih namsan tower kayaknya ya...

    ReplyDelete
  5. aquariumnya seru yaa..:) ada hiu nya lagi

    ReplyDelete
  6. Tfs itinerarynnyaa mbaak, bulan depan insya Allah mau ke seoul . . 😊😊😊

    ReplyDelete

Halo, terima kasih sudah mampir dan membaca. Silakan tinggalkan komentar pada kolom comment di bawah. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus.