Bersantap di NOOK

Siapa pun pasti pernah melihat restoran yang berada di tepi sawah ini muncul di Instragam feed. Awalnya, saya mengetahui restoran ini dari IG story (atau vlog ya?) hot momma Jennifer Bachdim yang kala itu rajin menyambangi resto/cafe hits pada awal-awal kepindahannya ke Bali. Bagi kawula muda Jakarta yang jarang melihat sawah, tentu sensasi bersantap di pinggir sawah mengundang rasa penasaran.

Lokasi NOOK terletak tidak terlalu jauh dari hotel saya menginap. Saya menempuh NOOK dengan berjalan kaki tidak sampai 30 menit. Saat saya sarapan di Livingstone Cafe & Bakery, saya nggak sengaja melihat ada plang petunjuk arah NOOK pada suatu belokan di Jln. Petitenget, berseberangan dengan Livingstone. Ternyata, NOOK letaknya agak masuk ke dalam, tidak di jalan utama Petitenget.

Jalan beraspal menuju NOOK tidak ramah pejalan kaki karena tidak ada trotoar di sisi jalan. Malah harus hati-hati karena jalannya bersebelahan dengan sawah. Meleng sedikit, kaki bisa nyusruk ke sawah. Untungnya, jarak antara jalan utama Petitenget dengan Jln. Umalas lokasi NOOK berada tidak terlalu jauh. 

(Baca: Rekomendasi Sarapan di Seminyak)

Dari kejauhan, terlihat keramaian di pinggir sawah. Parkiran mobil dan motor NOOK penuh terisi. Saat jam makan siang, NOOK memang crowded bahkan sampai waiting list. Pengunjungnya hampir seimbang antara turis domestik dengan turis asing. Hot seat yang terletak persis di pinggir sawah selalu jadi rebutan. Ada area indoor dan outdoor untuk menikmati semilir angin, hangat cahaya matahari, dan sawah.

Di salah satu sudut resto NOOK, terdapat sejumlah pernak-pernik yang dipajang dan ternyata dijual. Sudut ini justru jadi favorit untuk foto-foto. Lumayan kan, makan siang sambil cuci mata dan belanja.

Saya memesan menu Nasi Campur Special (halal) dan Lime Squash. Sepiring besar nasi campur dengan lauk-pauk komplit diantar ke meja saya nggak sampai 10 menit kemudian. Porsinya besar ya, saya aja nggak sanggup menghabiskan. Rasanya cukup bisa diterima di lidah Minang asli ini. Siang itu, saya menghabiskan Rp88 ribu saja (plus tax 10%).

(Baca: One Eighty Coffee, Bandung)

Esok harinya, saya nggak sengaja kembali ke NOOK untuk makan malam. Tadinya saya ingin menikmati burger Habitual Quench & Feed yang lokasinya tidak jauh dari NOOK. Saya tiba sekitar pukul 5 sore dan ternyata restonya sudah tutup! Oh snap! Kadung lapar, saya pun berjalan kembali menuju NOOK.

Saya memesan NOOK Burger dan Iced Tea. Sore itu NOOK tidak seramai saat jam makan siang. Saya mendapatkan meja di dekat pinggir sawah. Seiring dengan terbenamnya matahari, lilin dan lampu temaram pun mulai dinyalakan.

NOOK Burger terdiri dari charcoal bun yang empuk dan fresh. Beef patty-nya tebal dan juicy. Selain itu, ada hashbrown, sunny side up, lettuce, dan potongan tomat. Side dish-ya ada potato wedges dan salad dengan balsamic vinegar dressing. Rasanya, enak banget! Salah satu burger enak yang pernah saya makan. Seporsi NOOK Burger harganya Rp99 ribu. 

Selain suasana resto yang sejuk, Instagenic, makanan yang enak dengan harga terjangkau, kekurangan NOOK adalah adanya menu yang dibatasi waktu penyajiannya, misalnya sandwich dan burgers disajikan hanya sampai pukul 5 sore. Nah, kalau yang takut anjing, saya sarankan nggak usah nekad datang ke NOOK. Asal tahu saja, anjing bebas berkeliaran di NOOK. Meskipun anjing-anjing itu jinak, tetap saja nggak nyaman buat yang nggak suka hewan tersebut.

NOOK
Jl. Umalas 1, Gang Nook No. 1
Kerobokan Klod, Kuta, Bali
No. Telp: 0361-8475625
FB: Nook Bali
IG: @nook_bali