Tuesday, December 30, 2014

Bangkok: Shopping Paradise

Sejak dulu, Bangkok diasosiasikan dengan surga belanja. Katanya murah lah, kualitasnya bagus, modelnya up to date, online shop lokal aja belanjanya ke Bangkok.

Well, dengan kurs 1 Baht setara dengan Rp395 (saat ke money changer Rabu (10/12)), murah itu relatif ketika berada di Bangkok.

Seporsi mango sticky rice di kaki lima dijual THB50  hampir Rp20ribu. Sebungkus buah potong di Tha Chang Pier juga hampir Rp20ribu. Durian vacuum merek King sebungkus THB180. Cukup mahal untuk ukuran sebungkus oleh-oleh dibandingkan dengan di Indonesia.




Harga coklat Hershey's dan sejenisnya juga agak mahal dibandingkan dengan harga di Singapura, sekitar THB200 sebungkus gede, yang biasa jadi oleh-oleh.

Yes, I did mall hopping di sekitar Siam: Siam Paragon, Siam Discovery Center. Belanja? Enggak sama sekali karena ya tipikal mall-mall di Jakarta, ngga jauh beda retailers yang ada di sana. Perbedaan sih pada dekorasi Natal yang heboh dan semarak di luar mall.

Did I shop for myself? Well, not that much. I just bought myself a local made pashmina at Taling Chan Floating Market.

Saat ke Chatuchak Weekend Market, rata-rata harga termurah yang ditawarkan adalah THB100 untuk aneka souvenir, seperti dompet koin isi 4, gantungan kunci, dan magnet kulkas gajah isi 5 per kemasan.

Ssttt, kalau beli banyak, harganya bisa lebih murah. Keluarkan bargaining power saat belanja di Chatuchak dan usahakan beli minimal tiga items. Kalau ngga dapetin harga yang dimau, jangan ragu untuk pergi dari kios tersebut. Soalnya, banyak kios lain yang menjual barang yang sama dengan harga yang tidak jauh berbeda.





Tetapi, saat belanja pashmina untuk teman-teman, belinya sekali banyak di satu kios. Gara-gara kios lain buka harga tinggi banget dan bingung bisa didiskon berapa. Akhirnya, balik lagi ke toko sebelumnya setelah tanya-tanya ke beberapa kios.

Untuk oleh-oleh t-shirt dengan gambar ikonik Bangkok, harga termurah memang THB100. Tetapi, kaos dengan kualitas bahan dan sablonan lebih bagus, harganya bisa THB150-THB180.

Chatuchak emang luas banget dan terbagi ke beberapa area. Mirip dengan Pasar Senen dengan lorong sempit tetapi bebas bau dan bersih. Barang yang dijual lucu-lucu dan rasanya pengen dibeli semua: tas, cushion cover, table runner, lampu gantung, peralatan makan berbahan kayu, lukisan, dan lain-lain.



Suami merhatiin kalau turis yang bawa banyak tentengan belanja adalah turis Asia. Adapun turis bule jarang terlihat belanja, adanya suka window shopping di Chatuchak.




Pas di MBK, t-shirt oleh-oleh Bangkok dijual dengan harga lebih murah THB1, yakni THB99. Hmmm.. Lebih murah dikit ya tetapi ngga ngecek kualitas bahan dan sablonan kaosnya.

MBK itu seperti ITC dengan beragam toko dengan barang dagangan masing-masing. Saya beli oleh-oleh camilan khas Thailand di salah satu toko oleh-oleh di MBK. Harganya cukup bersaing, camilan dried mango dibandrol THB200 untuk tiga bungkus. Rata-rata harga camilan buah-buahan kering berkisar THB40-120, tergantung ukuran dan jenis buahnya.




Saya senang menemukan daging kelapa kering (dried coconut) seharga THB60, belum dicoba sih. Katanya rasanya manis.

Secara keseluruhan, Bangkok menawarkan sensasi belanja yang tidak jauh berbeda dengan Jakarta. Ada mall dengan sejumlah toko high brand, ada pasar yang bisa ditawar bahkan ITC yang juga bisa ditawar harganya.

No comments:

Post a Comment

Halo, terima kasih sudah mampir dan membaca. Silakan tinggalkan komentar pada kolom comment di bawah. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus.